Desktop Management Guide
DriveLock
DriveLock merupakan fitur keamanan standar industri yang dapat mencegah akses data di hard drive
ATA tanpa izin. DriveLock telah diterapkan sebagai tambahan pada Computer Setup. Fitur ini hanya
tersedia jika hard drive yang mendukung perintah ATA Security terdeteksi. DriveLock ditujukan bagi
pelanggan HP yang sangat mementingkan keamanan data. Bagi pelanggan seperti itu, biaya hard drive
dan hilangnya data yang disimpan di dalamnya tidaklah berarti dibanding dengan kerusakan yang dapat
disebabkan jika isi hard drive diakses oleh yang tidak berhak. Untuk menyetarakan level keamanan
dengan kebutuhan nyata untuk sandi yang terlupa, implementasi HP untuk DriveLock menggunakan
skema keamanan dua sandi. Satu sandi ditujukan untuk diaktifkan dan digunakan oleh administrator
sedangkan sandi lainnya diaktifkan dan digunakan oleh pengguna akhir. Tidak ada "pintu belakang"
yang dapat digunakan untuk membuka penguncian drive jika kedua sandi tersebut hilang. Oleh karena
itu, DriveLock paling aman digunakan bila data yang terdapat pada hard drive dibuat duplikatnya pada
suatu sistem informasi perusahaan, atau secara berkala dibuatkan cadangannya. Jika suatu saat sandi
DriveLock hilang, hard drive tidak akan dapat digunakan. Untuk pengguna yang profilnya tidak sesuai
dengan profil pelanggan yang didefinisikan di atas, ini mungkin merupakan risiko yang tidak dapat
diterima. Untuk pengguna yang profilnya sesuai dengan yang didefinisikan di atas, risiko ini dapat
ditolerir mengingat sifat data yang tersimpan pada hard drive tersebut.
Menggunakan DriveLock
Bila satu atau beberapa hard drive yang mendukung set perintah ATA Security terdeteksi, opsi
DriveLock ditampilkan pada menu Security dalam Computer Setup. Pengguna diberi pilihan untuk
menetapkan sandi master atau untuk mengaktifkan DriveLock. Sandi pengguna harus diberikan agar
dapat mengaktifkan DriveLock. Karena konfigurasi awal DriveLock biasanya dilakukan oleh
administrator sistem, maka terlebih dahulu harus ditetapkan sandi master. HP menyarankan
administrator sistem untuk menetapkan sandi master, terlepas dari apakah DriveLock akan diaktifkan
atau dinonaktifkan. Dengan demikian, administrator dapat memodifikasi setelan DriveLock jika suatu
saat drive terkunci. Setelah sandi master ditetapkan, administrator sistem dapat mengaktifkan
DriveLock atau tetap membiarkannya dalam keadaan dilumpuhkan.
Jika ada hard drive yang terkunci, POST akan meminta sandi untuk membuka penguncian perangkat
tersebut. Jika sandi penyalaan diaktifkan dan sesuai dengan sandi pengguna perangkat, POST tidak
akan meminta pengguna untuk memasukkan ulang sandi tersebut. Jika tidak, pengguna akan diminta
untuk memasukkan sandi DriveLock. Pada boot dingin (cold boot), salah satu dari sandi master atau
sandi pengguna dapat digunakan. Pada boot hangat (warm boot), masukkan sandi yang sama yang
digunakan untuk membuka kunci drive pada boot dingin sebelumnya. Pengguna memiliki kesempatan
dua kali untuk memasukkan sandi yang benar. Pada boot dingin (cold boot), jika kedua upaya ini tidak
berhasil, POST akan dilanjutkan, namun drive tersebut tetap tidak dapat diakses. Pada boot hangat
(warm boot) atau hidupkan ulang (restart) dari Windows, jika kedua upaya ini tidak berhasil, POST akan
berhenti dan pengguna akan diminta untuk mematikan kemudian menghidupkan kembali komputer.
Aplikasi DriveLock
Penggunaan yang paling sering dari fitur keamanan DriveLock adalah dalam lingkungan perusahaan.
Administrator sistem bertanggung jawab untuk mengkonfigurasikan hard drive, antara lain, menetapkan
sandi master DriveLock dan sandi pengguna sementara. Jika sandi pengguna terlupakan atau
perangkat tersebut dialihkan ke karyawan lain, sandi master selalu dapat digunakan untuk menyetel
ulang sandi pengguna sehingga hard drive kembali dapat diakses.
HP menyarankan agar administrator sistem pada perusahaan yang bertugas mengaktifkan DriveLock
juga membuat kebijakan perusahaan untuk mengatur dan memelihara sandi master. Ini harus dilakukan
untuk mencegah situasi di mana seorang karyawan, baik sengaja ataupun tidak, menetapkan kedua
sandi DriveLock sebelum keluar dari perusahaan tersebut. Dalam keadaan tersebut, hard drive tidak
dapat dipakai lagi sehingga harus diganti. Sebaliknya, jika sandi master tidak ditetapkan, administrator
sistem dapat terjebak pada keadaan di mana hard drive terkunci dan ia tidak dapat melakukan
pemeriksaan rutin atas perangkat lunak tanpa izin, fungsi-fungsi pengontrolan aset lainnya, dan
pemeriksaan dukungan.
42 Bab 11 Penelusuran Aset dan Keamanan IDWW