User manual

NeoStart
10
NeoTek Apr/Mei 2003
EKARANG JAVA SUDAH MEMASUKI VERSI
1.4, dengan
segala komponen pendukung yang semakin banyak.
Dulu tahun 1990-an saat kita pertama kali teknologi
applet diperkenalkan oleh JavaSoft, anak perusahaan Sun Mi-
crosystem, semua media mengatakan this is the new innovat-
ion. Gembar-gembor marketing mengatakan Java akan men-
jadi sebuah bahasa Internet yang paling keren dan gres.
Semua itu kini sudah jadi basi. Java dengan appletnya (1995)
diciptakan untuk menghasilkan teknologi terobosan baru, yang
saat itu HTML masih sangat sederhana, paling-paling anima-
ted GIF. Kemudian keluar Flash dari Macromedia, teknologi
yang dapat menghasilkan animasi, gerakan untuk internet,
yang bekerja seperti layaknya Director, produk keluaran
Macromedia juga, yang terkenal untuk pengembangan kiosk,
multimedia presentation dengan bahasa Lingo.
Flash membuat applet menjadi basi, dan ActionScript membuat
Flash malah diposisikan menggantikan HTML, karena animasi
yang kompleks saja bisa hanya beberapa kilobyte saja, yang
bila menggunakan DHTML memerlukan beratus-ratus kilobyte.
Internet makin seru saja. Ada HTML 4.0 dengan DHTML
yang digabungkan dengan JavaScript. Ada applet, Flash,
Microsoft ASF, Real (sekarang di Open Source-kan dengan
nama Helix). Semua ini menuju ke mobile, dengan muncul-
nya Flash Player for Nokia Communicator, Opera for UIQ.
Kalau dilihat dari perkembangan Internet, Java sepertinya
tertinggal, malah setelah keluar Visual Basic 6.0 dan Micro-
soft Transaction Server dan IIS dengan module Active Server
Pages, Java mulai tidak popular, karena sudah kalah dari Flash,
dan secara server side, Java hanya sebagai pengganti Perl yang
saat itu masih sangat popular.
Kemunculan PHP terutama versi 3 yang bisa 4-5 kali lebih
cepat, yang bukan hanya menggeser popularitas Perl, juga
membuat orang mulai beralih dari ASP, karena kemampuan
multiplatformnya. Java keteteran saat itu, terus terang saat
itu saya tidak begitu suka dengan Java untuk pengembangan
aplikasi internet, apalagi CGI.
Pengembangan Komponen Pendukung Java
Ternyata team research Sun tidak berdiam diri, mereka terus
berjuang mengembangkan komponen pendukung Java, mulai
dari JDBC sebagai lawan ODBC, malah sebuah paket kum-
pulan komponen dengan nama J2EE dikeluarkan (saat ini
J2EE 1.4 masih beta). Didalamnya ada EJB, dan dunia mulai
bergeser. Apalagi setelah Weblogic (saat itu belum dibeli Bea),
mengeluarkan Java Application Server. Di dunia lain yaitu in-
dustri OS, Linux muncul sebagai alternatif murah untuk OS
pengganti Windows dan UNIX. Mulailah Java dilirik orang.
Karena dia bisa sebagai alternatif solusi Microsoft dengan
teknologi ActiveX-nya.
Sejak tahun 1999, muncul standar-standar baru yang membuat
Internet makin rumit: XML, JSP, JDBC, JMS, Flash 5, dan PHP4.
Orang-orang pendukung Open Source membuat proyek di
BBllaacckkDDoowwnn..oorrgg
, proyek membuat Java versi Linux. Pada
proyek ini kita jengkel terhadap Sun Microsystem, karena
memboikot dan mengeluarkan versi Java for Linux dengan
Borland. Saya tidak tahu tepatnya JSDK 1.3 saat ini meru-
pakan pengembangan dari versi Borland atau Blackdown.
Ini sempat membuat para project leader keluar dari blackdown.org.
Hal yang sama terjadi lagi saat ini dengan JCP-nya Sun (Jason
Hunter, VP Apache, berjuang demi Open Source, karena Sun
sebagai pemilik Java dan JCP menolak memberikan dukungan
implementasi Open Source Java). JCP berdalih akan membe-
rikan standarisasi komponen Java dengan dana beasiswa 3
juta dollar US, malah komponen yang disetujui (kalau disetu-
jui) akan dijadikan bagian dari Java SDK. Kita lihat saja deh.
JJCCPP
ini adalah cikal bakal turut campur perusahaan didunia
Open Source Java, karena perusahaan besar yang gila standar
seperti IBM, Sun, Microsoft, Oracle, Accenture, dan perusa-
haan Java kecil yang menyebar seperti semut mengerubuti
JJSSRR
(Java Specification Request) dari JCP.
Pengembangan Java Servlet
Dengan kesulitan dalam pengembangan servlet, team Java di
Sun mencontek cara kerja PHP dan ASP dengan meluncurkan
JJSSPP
(
JJaavvaa SSeerrvveerr PPaaggeess
), yang bekerja dengan tag-tag, sehingga
pengembangan aplikasi internet lebih cepat, walaupun JSP itu
nanti di-compile ulang menjadi servlet lagi. Solusi ini tidak
baik, sehingga keluar project yang disebut
SSttrruuttss
di Apache,
atau
WWeebbwwoorrkk
di OpenSymphoni untuk pengembangan Java
dengan
MMVVCC PPaatttteerrnn
. Team Struts ini yang menjadi pelopor
JJSSTTLL
(
JJaavvaa SSeerrvveerr PPaaggeess TTaagg LLiibbrraarryy
) untuk JSP tentu saja.
Sekitar akhir 1999, Apache mendapat source code untuk pe-
ngembangan servlet dengan project yang disebut
JJSSeerrvv
, sebuah
project implementasi Servlet API, lihat
hhttttpp::////JJaavvaa..aappaacchhee..oorrgg
disana masih ada keterangan lebih lanjut tentang JServ. Malah
Oracle Application, ERP kedua terhebat didunia, notabene pada
versi 11i-nya bukan terdapat Tomcat melainkan JServ, padahal
product itu di-launch tahun 2002. Maklum, saat itu Oracle
baru masuk ke Open Source dan mengganti semua web
server-nya dengan Apache HTTP.
Pengembangan XML Parser
Saat itu mulailah Stefano (saat itu masih mahasiswa dan pen-
diri XML Project di Apache), mengembangkan komponen mu-
lai dari
CCooccoooonn
, kemudian keluar
XXMMLL
(sekitar tahun 1999),
dan team Apache membuat
XXeerrcceess..
Sam Ruby salah satu kon-
tributor PHP dari IBM dan
XXaallaann
. Craig McClanahan (arsitek
Tomcat yang bekerja di Sun) dengan
SSOOAAPP
. Pada saat bersa-
maan PHP 4 masih versi beta, saat itu pula Sam Ruby mem-
buat PHP Java connector (sekarang salah satu petinggi Apa-
che). Sadar atau tidak semua berjalan serentak. Itulah revolusi.
Sekitar tahun 2000-an, Microsoft mengeluarkan
BBiizzTTaallkk..oorrgg
dengan solusi SOAPnya yang disetujui oleh W3C, dan IBM
S
Open Source Java
Open Source Java
Jangan berkutat di Linux saja. Revolusi berikutnya adalah Open Source Java,
yang akan lebih penting daripada Linux,karena adanya dukungan dari
perusahaan-perusahaan besar.
M
M
E
E
MAHAM
MAHAM
I J
I J
A
A
V
V
A
A